Market Movement 01 Agustus 2025: Dolar AS Perkasa, Yen Terpuruk, Logam Mulia Terkoreksi

Dolar AS menguat ke level tertinggi dua bulan didorong data ekonomi kuat dan sikap hawkish The Fed. Yen melemah akibat komentar dovish BOJ, sementara logam mulia seperti emas dan perak tertekan oleh penguatan dolar dan prospek suku bunga tinggi.

Market Movement 01 Agustus 2025: Dolar AS Perkasa, Yen Terpuruk, Logam Mulia Terkoreksi

šŸ”¹ Dolar AS Menguat ke Level Tertinggi Dua Bulan

Dolar AS kembali menunjukkan dominasinya di pasar global, menguat ke level tertinggi dalam dua bulan terakhir. Penguatan ini didorong oleh kombinasi data ekonomi yang solid dan komentar hawkish dari Federal Reserve (The Fed) yang memperkuat ekspektasi bahwa suku bunga tinggi akan bertahan lebih lama.

Data inflasi PCE dan biaya tenaga kerja yang lebih kuat dari ekspektasi, serta klaim pengangguran mingguan yang rendah, memperkuat keyakinan bahwa The Fed belum akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat. Bahkan, probabilitas pemangkasan suku bunga pada bulan September turun menjadi hanya 41%, menurut pasar uang berjangka.

šŸ”¹ Yen Melemah Tajam, Euro Menguat Tipis

Mata uang yen Jepang mengalami pelemahan tajam akibat komentar dovish dari Gubernur Bank of Japan (BOJ) yang menurunkan ekspektasi kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Selain itu, ketidakpastian politik di Jepang turut menambah tekanan terhadap mata uang tersebut.

Sementara itu, euro berhasil menguat tipis didorong oleh data tenaga kerja Eropa yang tetap solid. Namun, penguatannya terbatas mengingat dominasi dolar AS yang masih menjadi faktor utama di pasar global.

šŸ”¹ Logam Mulia dan Komoditas Tertekan

Harga emas dan perak sama-sama tertekan oleh penguatan dolar dan ekspektasi suku bunga tinggi dari The Fed. Harga emas turun tipis, sedangkan perak anjlok lebih dari 2%, menandai tekanan yang signifikan dalam sektor logam mulia.

Sentimen negatif terhadap komoditas juga terlihat pada harga tembaga, yang turun setelah Presiden Trump mengumumkan pengecualian tarif impor tertentu, serta rilis data manufaktur China yang lesu, menambah tekanan terhadap permintaan komoditas global.

šŸ”¹ Ketegangan Geopolitik Jadi Penahan Koreksi

Meskipun pasar komoditas mengalami tekanan besar, ketegangan geopolitik yang masih berlangsung, seperti konflik di Ukraina dan ketidakstabilan di Timur Tengah, menjaga permintaan terhadap aset safe haven seperti emas tetap berada dalam level moderat.

Files

Share

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0