Market Movement 28 Juli 2025: Dolar AS Menguat, Euro dan Yen Melemah, Logam Mulia Tertekan
Penguatan dolar AS kembali mendominasi pasar di akhir pekan, didukung faktor politik dan stabilitas moneter. Euro dan yen melemah, sementara logam mulia tertekan. Sentimen investor tetap bergantung pada arah kebijakan bank sentral dan perkembangan geopolitik global.

Dolar AS (DXY) Menguat Setelah Pernyataan Trump
Indeks Dolar AS (DXY) naik +0,30% pada hari Jumat, didorong oleh pernyataan dari Presiden Donald Trump yang meredakan ketegangan dengan Ketua The Fed. Pernyataan tersebut menenangkan pasar global dan memperkuat keyakinan akan independensi kebijakan moneter di AS.
Meskipun data pesanan barang modal inti AS menunjukkan pelemahan, pasar saham justru mencatat rekor baru dengan indeks S&P 500 yang menanjak. Kenaikan ini mengurangi permintaan dolar sebagai aset safe-haven, namun tetap menjaga dolar dalam tren penguatan.
Suku Bunga AS: FOMC Juli Masih Stabil, Peluang September Naik
Peluang penurunan suku bunga pada FOMC bulan Juli sangat kecil, hanya sekitar 3%, namun meningkat signifikan menjadi 64% untuk bulan September. Hal ini menunjukkan pasar mulai berspekulasi terhadap perubahan arah kebijakan moneter dalam beberapa bulan mendatang.
Euro Sedikit Melemah, Yen Tertekan Data Inflasi Tokyo
Di pasar mata uang global, euro mengalami pelemahan terhadap dolar meskipun data zona euro mencatat hasil positif dan beberapa pejabat ECB menyampaikan komentar hawkish. Sementara itu, yen Jepang ikut tertekan setelah data inflasi Tokyo menunjukkan pelemahan dan muncul kekhawatiran pasar atas kondisi fiskal Jepang yang semakin berat.
Logam Mulia Tertekan Akibat Penguatan Dolar
Harga emas dan perak mencatat penurunan tajam, tertekan oleh penguatan dolar AS dan berkurangnya permintaan aset aman. Meskipun demikian, ketegangan geopolitik global dan aliran masuk ke ETF logam mulia masih memberikan sedikit dukungan pada harga.
Files
Share
What's Your Reaction?






